Aku punya satu teman baru, he's a doctor.
Kami bertemu di salah satu platform pencarian teman dating. Jangan bertanya untuk apa aku disana. Awal perkenalannya karena kami saling tertarik kami match menurut aplikasi tersebut, mulailah dia menyapa, sapaan biasa pada umunya sampe akhirnya dia meminta kontakku, tentu saja aku berikan walau aku belum tau pasti bagaimana dia, Di akun tersebut dia menggunakam fotonya hanya saja tak nampak wajahnya, begitu pun aku yang memasang foto profile gambar yang ku download di google.
Kami bertemu di salah satu platform pencarian teman dating. Jangan bertanya untuk apa aku disana. Awal perkenalannya karena kami saling tertarik kami match menurut aplikasi tersebut, mulailah dia menyapa, sapaan biasa pada umunya sampe akhirnya dia meminta kontakku, tentu saja aku berikan walau aku belum tau pasti bagaimana dia, Di akun tersebut dia menggunakam fotonya hanya saja tak nampak wajahnya, begitu pun aku yang memasang foto profile gambar yang ku download di google.
Obrolan kami berlanjut di salah satu aplikasi chatting lainnya, aku pikir aku akan menemukan foto wajahnya disana tapi nihil foto profilenya hanya siluet dirinya, padahal aku pun sama tak menggunakan foto asliku di akun tersebut. Akhirnya kami bertukar foto tapi setelah beberapa menit fotonya ku terima dia tarik kembali pesannya, and I can see his picture anymore.
Hampir satu tahun kami berkenalan tapi tidak pernah terlalu dekat, dia begitu cuek, dan tertutup, sampai aku memanggilnya Tuan Misterius and he call me Nona Misterius. Mengenalnya seperti melihat diriku tapi ini versi pria dan lebih parah dari ku, I mean dia lebih cuek dariku. Sampai detik ini pun yang ku tahu hanya nama depannya, profesinya dan ciri fisiknya.
Tingginya kurang lebih 170 cm, rambutnya ikal dan dia berkacamata. Pernah sekali aku melihatnya mengganti foto profile dengan fotonya yang jelas sempat ku screen shoot tapi akhirnya ku hapus karena ku pikir sudahlah dia tak pernah ada kabar lagi tak seharusnya aku mengharapkan dia.
Sampai suatu hari tiba tiba dia mengirimkan pesan, sungguh suatu hal yang tak pernah ku sangka sangka, dia mengajak ku bertemu hanya saja jarak kita yang terlalu jauh, aku di Bandung, Majalaya dan dia di Maluku, sebenarnya dia juga orang Bandung tapi dia bertugas di Maluku. Yang ku tahu tugasnya hanya sampai bulan agustus ini artinya dia akan pulang bulan depan. Jika kami memang di takdirkan untuk bertemu, Someday we'll meet begitu katanya.
Kurasa cukup sampai disini dulu ceritaku tentangnya. Akan ku lanjut jika aku benar bertemu dengannya. See you in the funny paper.
Majalaya, 17 agustus 2018
Komentar
Posting Komentar