Kau berdiri diantara ribuan gadis yang memujamu, mengagumimu, kau bagai magnet yang menarik banyak besi besi cantik nan menarik.
Aku tahu, aku sadar diri, diantara ribuan gadis aku hanya besi butut yang beruntung pernah mengenalmu tapi aku sama seperti mereka aku memiliki hati dan perasaan, ku pungkiri semuanya tentang apa yang ku rasakan, ku sembunyikan karna aku pun takut saat menyadari rasa ini masih ada untukmu.
Bertahun tahun ku coba mengabaikan perasaan ku padamu, bahkan berkali kali ku mencoba untuk melupakanmu, menggantikanmu tapi dengan senyum liciknya mimpi itu hadir. Kau dan hanya kau yang ku mimpikan, aku pun tak mengerti kenapa kau selalu hadir dalam mimpiku, bahkan saat aku sudah melupakanmu mimpi itu muncul dengan sendirinya seakan akan aku tak boleh melupakanmu sedikit pun.
Aku tak lelah dengan semua itu, sebenarnya ada perasaan bahagia saat memikirkanmu, memimpikanmu tapi aku takut aku terlalu berlebihan pada mu yang jelas jelas kau bukan levelku. Sempat aku berpikir, kenapa kita bisa sedekat itu dulu, aku si cupu yang mencoba bergaul dan kau si arjuna yang di eluh eluhkan namanya oleh semua murid perempuan di sekolah.
Kau tahu semua hal yang pernah kau lakukan padaku semuanya berkesan dan meninggalkan bekas yang sangat sulit untuk ku lupakan, mungkin aku yang terlalu berlebihan menganggap apa yang kau lakukan tak lebih karna kau memang ingin membantu seorang teman tapi sungguh aku terkesan dengan apa yang kau lakukan padaku. Pernah ku mencoba untuk menjauhimu karana kau terlihat nyaman dengan semua murid perempuan yang selalu mengerumunimu, aku coba menghindar dan tak banyak bicara lagi padamu tapi saat aku kebingungan kau hadir membantuku, aku bahagia karna kau masih peduli padaku.
Untuk pertama kalinya aku bisa merasa bahagia saat kau bahagia walau bukan bersamku, aku bahagia mendengar kabarmu sekarang aku bahagia jika semua yang kau inginkan bisa tercapai, walau aku bukan hal yang bisa membuatmu bahagia, bisakah kau mengingatku walau hanya semenit? ternyum mengingat kita pernah tersenyum bersama, mengingat betapa konyolnya kita dulu. Aku merindukanmu sangat merindukanmu tapi aku sadar diri aku hanya besi butut yang bahkan tak berharga, aku tak pantas menyimpan rasa rindu dan perasaan ini padamu.
Mr. I
Aku tahu, aku sadar diri, diantara ribuan gadis aku hanya besi butut yang beruntung pernah mengenalmu tapi aku sama seperti mereka aku memiliki hati dan perasaan, ku pungkiri semuanya tentang apa yang ku rasakan, ku sembunyikan karna aku pun takut saat menyadari rasa ini masih ada untukmu.
Bertahun tahun ku coba mengabaikan perasaan ku padamu, bahkan berkali kali ku mencoba untuk melupakanmu, menggantikanmu tapi dengan senyum liciknya mimpi itu hadir. Kau dan hanya kau yang ku mimpikan, aku pun tak mengerti kenapa kau selalu hadir dalam mimpiku, bahkan saat aku sudah melupakanmu mimpi itu muncul dengan sendirinya seakan akan aku tak boleh melupakanmu sedikit pun.
Aku tak lelah dengan semua itu, sebenarnya ada perasaan bahagia saat memikirkanmu, memimpikanmu tapi aku takut aku terlalu berlebihan pada mu yang jelas jelas kau bukan levelku. Sempat aku berpikir, kenapa kita bisa sedekat itu dulu, aku si cupu yang mencoba bergaul dan kau si arjuna yang di eluh eluhkan namanya oleh semua murid perempuan di sekolah.
Kau tahu semua hal yang pernah kau lakukan padaku semuanya berkesan dan meninggalkan bekas yang sangat sulit untuk ku lupakan, mungkin aku yang terlalu berlebihan menganggap apa yang kau lakukan tak lebih karna kau memang ingin membantu seorang teman tapi sungguh aku terkesan dengan apa yang kau lakukan padaku. Pernah ku mencoba untuk menjauhimu karana kau terlihat nyaman dengan semua murid perempuan yang selalu mengerumunimu, aku coba menghindar dan tak banyak bicara lagi padamu tapi saat aku kebingungan kau hadir membantuku, aku bahagia karna kau masih peduli padaku.
Untuk pertama kalinya aku bisa merasa bahagia saat kau bahagia walau bukan bersamku, aku bahagia mendengar kabarmu sekarang aku bahagia jika semua yang kau inginkan bisa tercapai, walau aku bukan hal yang bisa membuatmu bahagia, bisakah kau mengingatku walau hanya semenit? ternyum mengingat kita pernah tersenyum bersama, mengingat betapa konyolnya kita dulu. Aku merindukanmu sangat merindukanmu tapi aku sadar diri aku hanya besi butut yang bahkan tak berharga, aku tak pantas menyimpan rasa rindu dan perasaan ini padamu.
Mr. I
Komentar
Posting Komentar